Kendati begitu, di kerajaan ini tak akan ditemukan istana yang megah dan gemerlap layaknya kerajaan-kerajaan lain di Sulawesi maupun di daerah lainnya. Kemudian ada Guru yang bertindak sebagai menteri pendidikan dan keagamaan. Karampuang dipimpin seorang Pamatoa yang berfungsi sebagai raja, Panggela sebagai Perdana Menteri, Sangro atau dukun sebagai menteri kesehatan dan kesejahteraan. Karampuang adalah sebuah desa adat yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen sebuah kerajaan.Īda raja, perdana menteri, dan beberapa menteri. Tatanan baru tak mengubah tatanan lama dan kehidupan yang penuh kesederhanaan tak pernah mereka tinggalkan. Tak heran, kondisi seperti ini juga menyebabkan warga tak pernah berniat mengubah tatanan yang sudah ada dengan arus perkembangan begitu cepat di luar desa mereka. Di puncak cimbolo muncul To Manurung yang akhirnya digelar Manurung Karampulue (seseorang yang karena kehadirannya menjadikan bulu kuduk berdiri).ĭengan lokasi terpencil di tengah bukit berbatu, Karampuang menjadi daerah yang jarang dijamah pengaruh luar. Yang muncul itu dinamakan cimbolo, yakni daratan yang timbul seperti tempurung di atas permukaan air. Penamaan ini akibat dijadikannya lokasi itu sebagai pertemuan antara Kerajaan Gowa (Karaeng) dan Kerajaan Bone (Puang).ĭalam legenda Karampuang juga dikisahkan bahwa asal mula adanya daratan di Sinjai berawal dari Karampuang.ĭahulu daerah ini adalah wilayah lautan sehingga yang muncul ke permukaan adalah beberapa daerah saja, termasuk Karampuang. Konon, asal kata dari Karampuang tersebut diambil dari kata Karaeng dan Puang. Pengetahuan itu hingga kini masih ditaati para pengikutnya yang hidup mengucilkan diri di sebuah desa adat yang disebut Karampuang.ĭesa yang terletak sekitar 31 kilometer dari pusat Kota Sinjai ini, memang mencerminkan suatu desa tradisional yang ketat memegang teguh amanah para leluhur. Legenda tentang seorang manusia sakti bernama To Manurung yang turun dari langit dan memberikan sejumlah pesan dan pengetahuan baru bagi warga desa: tentang tatanan hidup sederhana dan pentingnya kebersamaan. Sebuah legenda beredar dari kaki Gunung Karampuang, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Posted by wied in Thursday, May 14th 2009 SORRY FOR THE UNEDITED ARTICLES BELOW,I DID TO PROTEC T AGAINST THE COPY WITHOUT PERMISSSIONįorbidden to copy without written permission by the author INI ADALAH CUPLIKAN DAN CONTOH BUKU KOLEKSI SEJARAH INDONESIA HASIL PENELITIAN Dr IWAN, HANYA DITAMPILKAN SEBAGIAN INFO DAN ILUSTRASI TAK LENGKAP.īUKU YANG LENGKAP TERSEDIA BAGI YANG BERMINAT HUBUNGGI LIWAT KOMENTAR(COMMENT) DI WEB BLOG INI KHUSUS UNTUK KOLEKTOR DAN HISTORIAN SENIOR
0 kommentar(er)
